Javanese Culture & Art Museum

Ullen Sentalu, Museum Terbaik di Indonesia yang Wajib dikunjungi saat Berlibur ke Jogja

Bray, apa yang ada dipikiran kalian saat mendengar kata Museum ?
Palingan yang terpintas yaitu Bangunan Tua beserta barang2 peninggalan bukan.
Kesan museum memang tak jauh-jauh dari hal tersebut. Tapi mungkin pandangan itu akan berubah saat Kamu berkunjung ke Ullen Sentalu. Sebuah Museum terbaik di Jogja tepatnya di Daerah Kaliurang lereng Gunung Merapi.
Tau gak kenapa namanya unik yaitu ‘Museum Ullen Sentalu’ ??
Okay gue kasih tau yeee. Nama tersebut merupakan kependekan dari “ULating bLENcong SEjatiNe TAtaraning LUmaku”. Tuh, mumet kan hahahaha
Kata tersebut kalu diterjemahkan ke Bahasa Indonesia yaitu memiliki arti “Nyala lampu blencong merupakan petunjuk manusia dalam melangkah dan meniti kehidupan”.
Filosofi tersebut diambil dari sebuah lampu minyak yang biasa dipergunakan saat pertunjukan wayang kulit.



Museum Ullen Sentalu berada di dalam Taman Kaswargan, Kaliurang. Museum Ullen Sentalu adalah museum yang unik. Museum ini tidak dioperasikan oleh sebuah institusi, melainkan sebuah perusahaan. Museum swasta ini beoperasi dibawah naungan Yayasan Ulating Blencong. Selain itu, museum ini juga tidak memanfaatkan gedung yang merupakan cagar budaya.
Jarak museum ini dari kota Yogyakarta sekitar 25 km, yang dapat ditempuh dalam waktu sekitar 30-45 menit. Sayangnya, museum ini belum banyak dikenal oleh masyarakat. Bahkan, banyak warga Yogyakarta sendiri yang belum pernah mendengar tentang museum ini. Gue juga baru baru ini taunya. Padahal, museum ini sudah diresmikan sejak tahun 1997.

Museum Ullen Sentalu berbeda dari museum-museum lain yang ada di Yogyakarta. Museum ini mengembangkan paradigma baru. Tempatnya lebih ke nuansa alam-alam gituuu. Berbagai hal yang unik diaplikasikan di museum ini untuk membuatnya menjadi museum yang menarik, bukan museum yang membosankan. Contohnya, jalan menuju tempat satu ke tempat yang lain itu unit yaitu jalan yang sempit serta ada kolam dan ikannya, kemudian ada satu tempat yang mengagetkan yaitu ketika sampai ke sebuah salah satu lokasi dan tiba-tiba air terjunnya secara otomatis menyala sendiri, dan itu sempat mengagetkan kami, tidak sampai situ saja koleksi-koleksi museum ini tidak diberi label. Jadi, museum ini mengandalkan tour guide untuk menjelaskan segala sesuatu yang ada disana. Pasti lebih seru mendengarkan cerita langsung dari pemandu bukan, dari pada harus membaca tulisan yang tak bernada? Apalagi bila pemandunya cantik / ganteng, jadi pengalaman yang tak terlupakan bukan. Hahha. Bahkan di museum ini setiap pemandu harus belajar terlebih dahulu tentang sejarah masa lalu, khususnya yang berkaitan dengan barang-barang di museum tersebut dan kerajaan-kerajaan dari jogja dan Solo. Jadi jangan khawatir, karena informasi yang akan kalian dapatkan di museum ini nggak setengah-setengah.



Macam Ruang di Ullen Sentalu
Museum Ullen Sentalu ini memiliki sembilan ruang yang masing-masing memiliki kegunaan berbeda. Beberapa ruangan tersebut di antaranya:
  1. Ruang Selamat Datang, yang merupakan ruang penyambutan tamu/pengunjung museum.
  2. Ruang Seni Tari dan Gamelan, yang berisi seperangkat gamelan yang dihibahkan oleh seorang pangeran Kasultanan Yogyakarta serta lukisan-lukisan penari yang masing-masing punya cerita tari sendiri.
  3. Ruang Guwa Sela Giri, yang merupakan ruangan yang dibangun dibawah tanah. Di ruangan ini dipamerkan karya-karya lukis dokumentasi tokoh-tokoh dari Dinasti Mataram.
  4. Ruang Syair, yang menampilkan syair-syair yang ditulis oleh para kerabat dan teman-teman GRAj Koes Sapariyam pada tahun 1939-1947. GRAj Koes Sapariyam konon dulunya lebih dikenal dengan sebutan Tineke, yang kisah cintanya tak direstui orang tuanya. Dan para kerabat serta sahabatnya banyak mengirim surat penyemangat untuknya. Namun pada akhirnya, Putri Tineke ini melepas status ningratnya untuk mengejar cinta.
  5. Royal Room Ratu Mas, yaitu ruangan yang dipersembahkan untk permaisuri Sunan Paku Buwana X.
  6. Ruang Batik Vorstendlanden, yang menampilkan koleksi batik.
  7. Ruang Batik Pesisiran, yang juga berisi koleksi kain batik.
  8. Ruang Putri Dambaan, yang menampilkan koleksi foto pribadi putri tunggal Mangkunegara VII dari kecil hingga menikah.
  9. Sasana Sekar Bawana, yang berisi beberapa lukisan raja Mataram.

Itulah beberapa ruangan yang ada di Museum Ullen Sentalu Jogjakarta.
Nah, diantara 9 ruang tersebut yang membuar gue terkesan yaitu ketika diruangan Putri Dambaan. Kerena kecantikannya mampu membuat para pria jatuh cinta. Semasa hidupnya, Gusti Nurul ini dikenal sebagai seorang putri bangsawan Jawa yang anti poligami, cerdas dan lihai menari. Bahkan ia juga pernah menari di Belanda pada tahun 1937 di pernikahan putri Juliana. Gusti Nurul pernah hendak dipersunting oleh empat tokoh terkenal, yaitu Soekarno, Sultan Hamengkubuwono IX, Sutan Sjahrir dan Kolonel GPH Djatikusumo. Namun keempatnya ditolak, dan ia memilih untuk menikah dengan seorang tentara. Wuih keren kan, bahkan setingkat Presiden dan Sultan ia tolak ketika ingin mempersunting. Salut daahh

Gusti Raden Ayu Siti Noeroel Kamaril Ngasarati Kusumawardhani

Tentang larangan berfoto di sudut Museum Ullen Sentalu

Sempet kecewa sih ketika mulai melakukan pembelian tiket dan diinfokan kalau tidak boleh mengambil gambar selama tour ke museum ini, karena peralatan kamera, video, tripot, dll sudah saya siapkan. Tapi kita harus mengharganya karena hal tersebut pasti ada alas an yang kuat untuk tidak boleh mengambil gambar disana. Satu hal yang juga membedakan museum Ullen Sentalu dengan museum lainnya adalah, di sini pengunjung tidak boleh berfoto kecuali di Borobudur Relief.
Ketika gue tanya sama guidenya, ada dua alasan yang melatarbelakangi larangan berfoto tersebut. Pertama, alasan mistis yang berhubungan dengan keberadaan benda atau makhluk ghaib. Takutnya nanti kalau kita ambil gambar ada yang pengin ikutan berfoto juga kan jadi horror, huuhuh. Ya, museum ini konon memang terkenal dengan nuansa mistis yang horor dan cukup membuat bulu kuduk merinding. Konon, di berbagai ruang museum ini  terdapat putri-putri bangsawan jaman dulu (yang tentunya tak kasat mata). Jadi pengunjung dilarang mengambil foto karena mungkin hal itu akan mengganggu keberadaan mereka.
Alasan kedua, yang sebetulnya cukup masuk akal. Museum Ullen Sentalu sebetulnya merupakan museum dengan sistem “Living Museum”. Yaitu museum yang selalu melakukan perubahan susunan display artefak setiap kurun waktu tertentu. Jadi akan sangat mungkin, 10 kali datang ke sana, Kamu akan menemukan 10 susuan artefak yang beda.
Hubungannya dengan larangan berfoto? Tentu ada, istilah kerennya “Experiencing Museum”. Yaitu museum yang memang harus dialami sendiri oleh pengunjung, bukan sekadar melihat dari foto-foto. Karena meski sudah melihat foto sekilas, pengalaman yang akan didapat setiap pengunjung akan sangat berbeda. Untuk itu, keberadaan foto tak akan bisa menggambarkan semua hal yang akan dialami pengunjung.
Museum Ullen Sentalu ini lebih menyajikan hal-hal yang berhubungan dengan bagaimana bangsawan Jawa berpikir dan menjalani kehidupan mereka. Hal yang memang tidak dapat digambarkan lewat foto secara sempurna.



Harga Tiket Masuk Ullen Sentalu Jogja
Gue ketika ke loket sempet kaget, karena ketika dapat info dari internet harganta Cuma Rp 20.000 / orang, tapi katika saya sudah disana harganya dua kali lipatnya yaitu Rp 40.000,- /orang. Sempat saya tanayakan kenapa kok harganya beda sama yang diinternet, dan ternyata harga diinternet itu harga yang dulu, jadi dari bulan September 2017 harga HTM naik menjadi Rp 40.000,- /orang.
Untuk detailnya :
update HTM per September 2017
Perhatikan !!
Tiket Ullen Sentalu



Kalau kalian ke Ullen Sentalu, selain melihat-lihat isi museum, kalian juga dapat menikmati indahnya hutan alami dan taman yang ada disana. Dan tentunya, karena museum ini terletak di pegunungan, udara disana segar dan cocok untuk bersantai.

 

Komentar